Jumat, 06 Januari 2012

Soto Tangkar menjadi andalan Ambarukmo Hotel

soto tangkar : menu khusus yang disediakan oleh ambarumo plaza yang tentunya akan menggoda lidah para penikmatnya

Jogja – Kuliner atau makanan di jogjakarta begitu beragam macamnya. Apalagi makanan yang lazim ditemui di setiap sudut kota Jogjakarta seperti soto yang orang sudah banyak tau keberadaanya. Soto – soto yang lazim ditemui adalah soto lamongan, soto ayam, soto kadipiro daging serta soto – soto yang lainya.
Untuk menginovasi makanan lazim ditemui dan yang sudah hadir ambarukmo hotel membuat membuat sebuah inovasi tentang masakan soto. Soto yang dihadirkan sekaligus menjadi makan  yang andalan untuk bulan ini adalah makanan Soto Tangkar yangb berasal dari betawi. Soto tangkar ini sebenarnya soto yang dibaut dari Iga Sapi.
 Perbedaan dari soto ini adalah dari kuahnya yang berkare. Soto ini yang ditonjolkan dari dagingnya dan dari segi kuahnya yang menjadi unggulan karena rasa rempah dari soto tersebut mengigit di lidah penikmatnya. Untuk dagingnya sendiri dipilih daging sapi lokal tidak memilih daging import walaupun dari segi ke empukan daging import masih diunggulkan. Pemilihan daging lokal bukan tanpa sebab, hal ini dipilih untuk mengejar rasa daging yang masih segar atau fresh tentunya daging yang masih fresh atau segar ini masih bagus untuk dikonsumsi serta bagus untuk kesehatan. “ kita memilih daging lokal sendiri karena daging lokal lebih fresh dan lebih segar namun untuk rasa bisa dibandingkan dan kita bisa jamin bahwa masakan kita meskipun menggunakan daging lokal lebih nikmat” ujar Tri Heru Basuki selaku pembuat iga tangkar serta selaku Exekutif Chef dari Ambarukmo Hotel ditemui di restoran pada beberapa waktu yang lalu.
Untuk pengolahan dagingnya sendiri dilakukan pengolahan yang memerlukan waktu serta proses yang lebih sulit dari pada daging import. Untuk proses pertama daging di masak presto untuk menghasilkan tekstur lembut, namun tidak terlalau lama dalam memrestonya. Setelah dipresto dilakukan langsung masuk dalam proses perebusan kurang lebih memerlukan waktu 1 hingga 2 jam. Perebusan yang lama ini dimkasudkan untuk mendapatkan tekstur daging yang empuk serta mendapatkan kaldu dari perebusan daging iga tersebut untuk menjadi kuah.
Untuk pembuatan kuah sendiri berasal dari kaldu yang didapat dari kuah iga yang sudah di rebus bersama iga tersebut selama 1 sampai 2 jam. Kuah tersebut ditambah rempah – rempah yang sudah diseiapkan oleh si juru masaknya atau disebut chef. Bumbu – bumbu dan rempah – rempah yang dimkasukan dalam masakan tersebut adalah Bawang merah, Bawang putih, kemiri, ketumbar, cengkeh, pala, kayu manis, serta tambahan santan untuk emnambahkan rasa guruih yang ada dalam kuah tersebut. “ rempah – rempah serta bumbu – bumbu yang dipilih ini karena ingin menonjolkan rasa kuah yang ada pada kuah soto tangkar tersebut “ tutur chef yang sudah malang melintang di dunia perkulineran selama 12 tahun ini.
Untuk antusiasme dari penikmat soto ini sudah sangat banyak. Ini terbukti dari habis nya iga yang dikonsumsi setiap harinya kurang lebih 5kg iga yang dibutuhkan setiap harinya. Dalam 5 kg tersebut bisa dibuat soto tangkar kurang lebih 50 porsi. Ketertarikan penikmat soto ini karena masih penasaran dengan nama serta soto yang dirasa sangat jarang ditemui ini. Untik harga sendiri pihak hotel mematok harga satu porsi soto tersebut seharga Rp 60.000. Harga ini setimpal dengan apa yang kita dapat dari porsi tentunya juga dari rasa soto itu sendri dari kelembutan daging yang tidak diragukan lagi keempukannya.
Untuk penyajiannya sendiri soto ini memerlukan waktu 12 menit untuk sampai kepada penikmatnya. Soto ini nikmat dihidangkangkan saat masih hangat atu panas di sajikan dengan nasi atau lontong yang diminta oleh penikmatnya. Dihidangkan bersama acar, irisan lemon, smabl hijau, emping serta kecap manis. “ Soto ini sudah siap di santap dinikmati oleh penkimatnya, tentunya kenikmatanya bisa dirasakan sendiri “ tutup chef mengakhiri obrolanya bersama pernak - pernik Jogja. Oleh M.Dadang DC/ 153080120

Tidak ada komentar:

Posting Komentar